Persiapan Lahan Untuk Memulai Budidaya Buah Melon
Dalam kita persiapan Lahan untuk memulai budidaya buah melon yang akan digunakan untuk penanaman buah melon harus dipersiapkan dengan baik. Dalam satu tahun, satu area lahan dapat ditanami buah melon sebanyak dua kali dengan syarat selama masa bera tidak ditanami tanaman keluarga timun-timunan (Cucurbitaceae).
PENGOLAHAN TANAH
Sebelum diolah, lahan yang akan ditanami melon harus dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan pencangkulan atau dengan menggunakan traktor. Tanah yang sudah diolah akan berbentuk bongkahan-bongkahan. Bongkahan-bongkahan tersebut perlu dihaluskan dan dibiarkan selama 4-5 hari.
Untuk merangsang perkembangan akar dan meningkatkan pertumbuhan tanaman di lapangan, lahan yang sudah diolah harus dibuat bedengan. Bedengan dibuat dengan panjang maksimum 15 , tinggi 40-60 cm (sesuai dengan tinggi air di lahan, semakin tinggi air maka semakin tinggi bedengan), lebar 120 cm, dan lebar parit 60 cm.
PEMUPUKAN DASAR DAN PENGAPURAN
Pemberian pupuk dasar dan atau pengapuran dilakukan seminggu sebelum tanam. Pupuk dasar yang diberikan bisa berupa pupuk kandang dengan dosis 15-20 ton/ha dan pupuk ZA dengan dosis 375 kg/ha, SP-36 dosis 250 kg/ha, dan KCl dosis 375 kg/ha.
Aplikasinya dengan cara disebar merata pada bedengan kemudian diaduk-aduk sampai merata sampai bercampur dengan tanah. Selanjutnya, lahan tersebut disiram dengan air sampai basah.
Pemberian kapur pertanian (dolomit) dilakukan bila perlu, dengan dosis yang disesuaikan dengan derajat keasaman (pH) tanah setempat. Dosis rata-rata kapur 2 ton/ha. Cara aplikasinya dengan menaburkan kapur halus ke bedengan, kemudian diaduk agar merata dengan tanah.
PEMASANGAN MULSA
Pemasangan mulsa dilakukan paling lambat dua hari sebelum tanam. Mulsa yang digunakan berupa plastik hitam perak dengan lebar 120 cm. Sisi plastik yang berwarna perak menghadap keatas, sedangkan yang berwarna hitam menghadap ke bawah (menempel ketanah).
Pemasangan dilakuakan pada saat terik matahari agar mulsa memulai sehingga rapat menutup bedengan. Sebelum mulsa dipasang, bedengan disiram hingga basah. Untuk mengaitkan sisi-sisi mulsa dengan bedengan, gunakan pasak penjepit dari bambu atau kayu.
Setelah mulsa terpasang, dilakukan pembuatan lubang tanam pada mulsa. Lubang dapat dibuat dengan kaleng susu kental manis bekas berdiameter 10 cm yang dipanaskan. Satu bedengan berisi dua baris tanaman, dengan jarak antar baris 60 cm dan dalam baris 60 cm. Jarak antar bedengan dibuat selebar 60 cm.